Gempar Kepala kamar ponpes di ngunut cabuli santri nya di bawah umur sejak Maret 2024.

Penulis Teguh santoso 

Editor kakung

Ganesa post--Tulungagung "ustadz sekaligus kepala kamar sebuah pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim),AIA (26),ditangkap  Personel Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Tulungagung dan telah mengamankan pria asal Sumatera Selatan tersebut. Karena diduga telah mencabuli 7 santri laki-laki yang masih di bawah umur di dalam ponpes. ditangkap polisi, pada Kamis (17/4/2025) pukul 04.00 WIB. 


Dalam kejadian itu Rata-rata usia korban 8-12 tahun. karena Tak Puas dengan Kinerjanya Para korban diminta melakukan hal tak terpuji oleh AIA, hingga tersangka mencapai kepuasan.



Kapolres Tulungagung AKBP Muhamad Taat Resdi menjelaskan "kasus dugaan pencabulan di Ponpes Tulungagung 

Lebih lanjut kapolres Tulungagung memberi penjelasan pada awak media,  para korban berumur antara 8-12 tahun dengan jenis kelamin laki-laki semua.

Pelaku pencabulan santri diperiksa di Unit PPA Satreskrim Polres Tulungagung 

Pelaku bisa melakukan itu karena perannya sebagai bapak kamar di Ponpes.


Dengan status bapak kamar, modus operandinya terjadi pada malam hari saat santri tidur.


AIA memaksa para santri untuk melakukan apa yang dia inginkan.


Aksi bejat ini menurut pengakuan AIA telah dilakukan mulai bulan Maret 2024 - Maret 2025.


“Ada pengancaman terhadap para santri. Sehingga banyak korban yang ketakutan dan kemudian terpaksa,” jelas Taat.


Sedangkan kasus ini terungkap saat para korban libur dari Ponpes.



Ketika dirumah, para korban yang merasakan tekanan psikis yang begitu besar menyampikan apa yang telah mereka alami ke orang tua masing-masing.


Orang tua para korban pun langsung melapor ke Polres Tulungagung atas apa yang dialami anaknya.


“Orang tua juga melihat perilaku anaknya berbeda. Disitu kemudian ditanya putranya dan akhirnya berceritalah,” katanya.


Pelaku berhasil ditangkap oleh unit PPA Satreskrim Polres Tulungagung pada kamis (17/4) pagi

Komentar