TikToker Gunawan sabdor Viral Sempat Ditahan, Kini Justru Diangkat Menjadi Duta Anti-Judi

Editor teguh santoso

Penulis kakung

Gunawan sabdor saat di video tiktik

Ganesa post — Seorang TikToker terkenal dengan joget patuk ayam nya, yang sebelumnya viral dan sempat ditahan karena diduga terlibat dalam promosi judi online, sebagai tersangka kasus promosi judi online. Pria 38 tahun itu merupakan konten kreator asal Kampung Margasari, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat


kini justru diangkat sebagai Duta Anti-Judi.online Keputusan ini mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan beragam tanggapan di kalangan masyarakat.


Gunawan sabdor , yang namanya sempat menjadi sorotan di media sosial, dikenal karena kontennya yang memancing perhatian publik. Yang 24 jam melakukan siaran langsung sehingga dalam sehari mendapatkan uang kisaran 500 ribu hingga 700 ribu dalam sehari sehingga mampu mempekerjan orang untuk aktifitas nya,Namun setelah viral terkait kasus judi online, ia menjalani proses hukum dan pemeriksaan intensif oleh pihak berwajib. Selama proses itu, ia mengakui kekeliruannya dan mengungkapkan penyesalan atas keterlibatannya dalam promosi judi.


Melalui pernyataan resmi, dalam aplikasi TIKTOK pihak berwenang menjelaskan bahwa keputusan untuk menjadikannya Duta Anti-Judi bertujuan memberikan efek jera sekaligus sebagai bentuk rehabilitasi sosial. "Kami melihat potensi untuk mengedukasi masyarakat, terutama para penggemar TikTok, agar tidak tergoda judi online yang merusak generasi muda," ujar salah KAPOLRI.


Sebagai Duta Anti-Judi, TikToker tersebut akan berperan dalam mengampanyekan bahaya dan dampak negatif dari perjudian, terutama di kalangan anak muda. Program ini meliputi pembuatan konten edukatif yang menyuarakan pesan anti-judi dan mengajak publik menjauhi praktik perjudian.


Masyarakat pun menanggapi langkah ini dengan beragam pendapat. Sebagian menganggapnya sebagai keputusan yang bijak, karena memungkinkan orang tersebut memperbaiki diri dan menyebarkan pesan positif. Namun, sebagian lainnya mengkritik keputusan ini, menganggapnya sebagai "pengampunan yang terlalu mudah" atas keterlibatannya dalam aktivitas yang dilarang.


Meskipun kontroversial, langkah ini dianggap pemerintah sebagai salah satu upaya untuk mengurangi angka perjudian online di kalangan generasi muda, dengan memanfaatkan figur yang memiliki pengaruh besar di m

edia sosial.



Komentar