Alat Penguji Kekuatan Beton

 

Gambar saat mengunakan hamer tes di jalan rabat beton

Ganesa post Hammer test, atau lebih dikenal dengan nama Schmidt Hammer Test , atau Rebound Hammer Test, adalah metode non-destruktif yang digunakan untuk menilai kekuatan tekan beton di lapangan. Berikut adalah penjelasan detail tentang cara kerjanya:


Komponen Utama

1. Palu Schmidt (Schmidt Hammer): Alat ini memiliki pegas yang dapat ditekan dan kemudian dilepaskan untuk memukul plunjer (piston) pada permukaan beton.


2. Plunger: Bagian dari alat yang menyentuh permukaan beton.

3. Skala Pengukuran: 

Alat ini memiliki skala atau tampilan digital yang menunjukkan nilai pantulan (rebound value).

Melihat hasil setelah di gunakan semakin besar semakin bagus kualitas cor yang di tes

Berfungsi sebagai Pengujian beton dengan palu ini memiliki beberapa nama yang umum dikenal banyak orang. Ada yang menyebutnya sebagai Concrete Hammer Test, Swiss Hammer, Schmidt Hammer atau Rebound Hammers. Yang pasti, ini adalah alat serba guna yang digunakan untuk menilai kualitas beton yang sudah digunakan. 

Untuk selanjutnya kita akan menggunakan nama Hammer Test sebagai istilah .

Karena bentuknya yang portabel dan relatif ringan, sehingga mudah dibawa kemana-mana, menjadi faktor penentu mengapa alat ini begitu populer. Meski begitu, sejarah juga membuktikan bahwa, alat ini telah bertahun-tahun dapat diterima oleh banyak insinyur dan ahli struktur, karena kinerja dan hasil pengujiannya dapat diterima dengan baik

Kegunaan Hammer Test

Sesuai Standar Nasional Indonesia SNI arti dan kegunaan dari metode pengujian tanpa merusak ini adalah:

  1. Dapat digunakan untuk menilai keseragaman beton di lapangan

  2. Dapat digunakan untuk memperkirakan kekuatan beton

  3. Untuk campuran beton yang diketahui, metode yang digunakan untuk memperoleh permukaan bidang uji (jenis bahan cetakan dan tipe penyelesaian akhir/finishing), dan kedalaman karbonasi.

  4. Pengujian harus dilakukan dengan palu pantul yang sama apabila hendak membandingkan hasil.

  5. Jika digunakan lebih dari satu palu pantul, pengujian dilakukan pada sejumlah permukaan beton tipikal sehingga dapat digunakan untuk menentukan besarnya perbedaan angka pantul..

  6. Metode uji ini tidak dapat digunakan sebagai dasar penerimaan atau persetujuan beton karena izin yang tersirat dalam perkiraan kekuatan

semoga bermanfaat By Kakung 87

Komentar